Terasyik

6/recent/ticker-posts

Merkrurila, Band Pagatan Era 1970-an yang Masih Rock N Roll

.    Merkrurila Reborn. Foto-Dokpri

pujamandela.com - 
Kota Pagatan pernah memiliki kelompok musik yang populer di masa lalu. Namanya Merkrurila, akronim dari meranti, kerwing, udang, ikan dan lada. 

Merkrurila dibentuk di Pagatan pada 1973. Band ini merupakan bagian dari Komunitas Virgo yang juga dibentuk pada saat itu. Di antara nama-nama personel Merkrurila era awal yaitu Syamsul Bachri, Rajudi, H. Hubul Watni dan Ardiyan. Mereka memainkan lagu-lagu Koes Plus dan D'lloyd yang memang sedang populer pada masa itu. 

Band ini terus melakukan regenerasi dari satu era ke era berikutnya. Hingga menyentuh era 1990-an, nama Merkrurila tak hanya populer di Pagatan saja, tetapi juga hingga Batulicin, Karang Bintang, bahkan Kotabaru. Mereka bahkan pernah menggelar pertunjukan di Banjarmasin bersama almarhum Fadly Zour dan memainkan musik opera. 

Pada Sabtu, 18 Mei 2024 di Palaka Coffee Pagatan, Merkrurila dibangkitkan kembali. Palaka berkolaborasi bersama Suryanation dalam menggelar event musik malam minggu yang menampilkan Dean Project. 

Di sela-sela penampilan Dean Project, Merkurila memainkan lima lagu. Dipimpin oleh Kai Syamsul Bachri, satu-satunya personel Merkrurila yang masih aktif bermain musik, Merkrurila Reborn membuka penampilannya dengan lagu Rock N Roll Music dari D'lloyd yang disambung dengan Manis dan Sayang (Koes Plus), I Don't Want To Talk About It (Rod Stewart), dan Hatimu Hatiku (Koes Plus). 

Kepala Desa Mattone, Andi S Jaya berduet bersama Pak Madi Anggut menyanyikan I Don't Want To Talk About It dengan sangat fasih. 

Penampilan Merkurila Reborn dibantu oleh Densi (lead gitar), Puja Mandela (rhythm gitar/vokal) dan pemain pinjaman dari Dean Project yaitu Echal (bass) dan Hasan (drumm).  

Para penonton di Palaka Coffee menyambut Merkrurila Reborn dengan semarak. Penampilan asyik itu lalu ditutup dengan lagu The Beatles yang dirilis pada 1963: I Saw Her Standing There. Sebuah penutup yang sempurna! 

Merkrurila tak hanya menggambarkan Pagatan di masa lalu, tetapi juga Tanah Bumbu. Sekaligus menunjukkan daerah ini sudah sangat musikal sejak zaman dulu. Dan puluhan tahun kemudian, namanya muncul kembali dengan gaya yang masih sama: rock n roll! 

Posting Komentar

0 Komentar