Terasyik

6/recent/ticker-posts

Selamat Hari Jadi ke-49, Ahmad Dhani

Ekspektasi besar penggemar terhadap idolanya seringkali justru mengantarkan pada kekecewaan, bahkan kebencian. Itu yang pernah terjadi pada Rhoma Irama, Iwan Fals, Slank, dan Ahmad Dhani. 

Sebagian penggemar Dewa 19 kecewa dengan langkah Dhani terjun ke dunia politik. Keputusan itu membuat Dhani dibenci oleh penggemarnya sendiri. 

Bagi sebagian orang, Dhani seakan hanya boleh hidup di dunia musik. Dia tak boleh masuk ke dunia politik. Kalau pun mau nyerempet politik, cukup lewat lirik lagu saja.

Ketika langkah Dhani tak sesuai ekspektasi penggemarnya, Dhani dianggap salah. Dia dianggap tidak seperti Ahmad Dhani yang dulu, seorang musisi muda jenius yang pernah memproduksi album dahsyat seperti Terbaik-Terbaik (1995), Pandawa Lima (1997), Ideologi Sikap Otak (1998), dan Bintang Lima (2000). 

Penggemar seakan mengabaikan atau mungkin tidak tahu bahwa Dhani memiliki gen politisi. Ayahnya, Eddy Abdul Manaf, merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong di era Presiden Soekarno yang bernaung di bawah bendera Partai Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti).

Tapi, meskipun tanpa gen politik dari ayahnya, Dhani pun berhak menentukan nasibnya sendiri. Ia punya hak politik dan masuk partai mana saja yang dia suka. 
 
Dalam sejarahnya, musisi yang karyanya akan terus dikenang adalah mereka yang tak hanya asyik di dunianya sendiri. Musisi juga harus memiliki kepekaan sosial yang tinggi, melek terhadap ketidakadilan, dan terus berjuang untuk membuat perubahan.

Selamat Ulang Tahun ke-49,  Ahmad Dhani.

Dari penggemarmu yang biasa-biasa aja...

Puja Mandela, Rabu 26 Mei 2021


Posting Komentar

0 Komentar